Minggu, 13 November 2016

Program Garis Vertikal Horizontal Diagonal Menggunakan Dev C++

Kali ini saya akan membuat program garis vertikal, horizontal, dan diagonal menggunakan bahasa pemrograman Dev C++ yang ditambahkan dengan beberapa library tambahan yaitu library glut. Glut sendiri merupakan salah satu library yang ada pada OpenGL. Glut sendiri singkatan dari OpenGL Utility Toolkit yang merupakan perangkat lunak untuk membantu mempermudah pengerjaan pembuatan objek pada OpenGL. Glut digunakan sebagai sarana menginteraksikan objek tiga dimensi maupun dua dimensi, Untuk lebih jelasnya bisa klik disini

Senin, 27 Juni 2016

EVENT MANAGEMENT

BAB 29. EVENT MANAGEMENT

PENDAHULUAN
Event Management memonitor semua kejadian melalui infrastruktur teknologi informasi milik organisasi dan aplikasi-aplikasi untuk memastikan operasi yang normal. Event Management menangani pesan-pesan normal yang juga akan mendeteksi, memperluas, dan memberi reaksi luar biasa.

Event Management
Proses Event Management bertanggung jawab dalam memanage kejadian-kejadian melalui lifecycle. Event Management adalah salah satu kegiatan utama dari operasi TI.

Event
Sebuah event (kejadian) dapat merubah status yang signifikan untuk manajemen dari layanan TI atau configuration item lain. Istilah ini juga digunakan sebagai tanda siaga atau pemberitahuan yang dibuat oleh berbagai layanan TI, configuration item atau peralatan monitoring. Event-event secara khusus membutuhkan personalia operasi TI untuk mengambil tindakan dan sering menyebabkan insiden yang dicatatkan.
Event dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu:
  • Informational: seperti pemberitahuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dijadwalkan atau seorang user mengakses sebuah aplikasi.
  • Warning: termasuk indikasi pemanfaatan dari rincian Configuration Item (CI) yang mencapai kapasitas presentasi tertentu.
  • Exception: seperti terdeteksinya software yang tidak sah atau gangguan dari salah satu komponen.
Event Management dapat digunakan oleh berbagai bagian dari manajemen layanan yang membutuhkan monitor dan control sebuah kegiatan, selama kegiatan monitoring dan control dapat secara otomatis. Event management membutuhkan kemampuan untuk meningkatkan siaga otomatis. Jika tanda siaga tidak dapat ditingkatkan, maka hanya monitoring yang terjadi. Event management lebih proaktif dibandingkan dengan monitoring.

Alert (Siaga)
Sebuah tanda siaga didefinisikan sebagai pemberitahuan bahwa telah mencapai ambang batas, sesuatu telah berubah atau ada kegagalan yang terjadi.

Maksud dan Tujuan
Event Management adalah proses layanan operasi yang bertanggung jawab untuk memastikan infrastruktur, apikasi, dan keamanan yang menjadi pondasi layanan TI yang secara proaktif dimonitor dengan menempatkan dan menetapkan tanda siaga.

Aktivitas Utama
Event Management mengikuti proses alur yang sama seperti Manajemen Insiden.
Tingkatan-tingkatan dari proses tersebut idealnya harus otomatis pada tools yang dipilih tapi terkadang juga membutuhkan intervensi manual.
Lebih cepat event terdeteksi, maka lebih cepat pula event tersebut diatasi. Misalnya untuk sebuah layanan yang dibutuhkan dari jam 7 pagi, hal tersebut diperlukan beberapa tanda siaga yang ditempatkan untuk mengindikasi apabila komponen yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan tersebut sedang tidak tersedia dari sebelum sampai jam 7 pagi.

Hubungannya dengan Layanan Proses Manajemen Lain
  • Manajemen Insiden
Ada hubungan erat antara Event Management dan Manajemen Insiden. Proses-prosesnya mirip dan ada beberapa event yang akan memicu proses manajemen insiden. Event Management yang proaktif akan mengurangi jumlah insiden karena tindakan bisa diambil sesuai warning event (peringatan) untuk mencegah sebuah insiden.
  • Proses-proses Lain.
Banyak cangkupan manajemen layanan yang akan mengidentifikasi untuk mengontrol dan monitor. Manajemen konfigurasi dan manajemen kapasitas memiliki sejumlah kebutuhan keperluan untuk Event Management.


Sabtu, 30 April 2016

SERVICE DESIGN


PENGANTAR
Setelah sebuah organisasi telah menetapkan strategi TI itu untuk mengejar, menggunakan tahap desain layanan dari siklus hidup untuk menciptakan layanan baru yang layanan transisi kemudian memperkenalkan ke dalam lingkungan hidup. Dengan demikian, desain layanan bertujuan untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa layanan baru akan melakukan seperti yang direncanakan dan memberikan fungsi dan manfaat dimaksudkan oleh prinsip bisnis. Ini adalah jantung dari pendekatan ITIL dan mengapa sebagian besar proses desain layanan bingung pada kontrol operasional  :

  • Manajemen Katalog Layanan
  • Manajemen Tingkat Layanan
  • Manajemen Kapasitas
  • Manajemen Ketersediaan
  • Manajemen Kontinuitas Layanan IT
  • Manajemen Keamanan Informasi
  • Manajemen Supplier
Kontribusi yang tahap desain layanan dari siklus hidup membuat karenanya dapat diringkas sebagai menjamin terciptanya layanan hemat biaya yang menyediakan tingkat kualitas yang diperlukan untuk memuaskan pelanggan dan stakeholder seluruh kehidupan layanan.Namun, fakta bahwa kebutuhan bisnis berubah dari waktu ke waktu dan menghasilkan kebutuhan atau kesempatan untuk perbaikan lebih lanjut, berarti bahwa bahkan sebagai organisasi dengan proses desain layanan dewasa akan perlu untuk membuat perubahan pada layanan sepanjang hidup mereka. Oleh karena itu desain layanan memiliki peran penting untuk bermain dalam mendukung peningkatan pelayanan terus-menerus dan sama pentingnya untuk mengelola perubahan layanan yang ada seperti yang merupakan merancang layanan baru. Dalam hal ini, desain layanan juga harus mempertimbangkan dampak dari kegiatannya pada keseluruhan layanan, sistem, arsitektur, alat-alat dan pengukuran untuk meminimalkan potensi gangguan ketika layanan baru atau diubah diperkenalkan ke lingkungan hidup.

Sabtu, 26 Maret 2016

Managemen

MANAGEMEN

1. Manajemen menurut para ahli
    a.James A.F Stoner
       Management is process of planning, organizational, observation and guidance of effort all organizational member and usage of resource, other organizational to be reaching the target of organization which have been specified.
       Manajemen adalah proses planning(perencanaan), mengorganisasi, observasi dan membimbing usaha semua anggota organisasi dan penggunaan sumber daya, ahli dalam mengorganisasi lainnya untuk mencapai target organisasi yang telah ditetapkan.
sumber : 
http://googleweblight.com/?lite_url=http://smartitmanagement.blogspot.com/2008/10/definition-of-management.html?m%3D1&ei=QtsYd1ZQ&lc=id-ID&s=1&m=629&host=www.google.co.id&ts=1458368544&sig=APY536zB-xCNgWa9Ajog9-0gSv-UaKuVQQ
    b.Peter E.Drucker
       Dimata Peter Drucker, manajemen itu dibagi 2 yaitu Inovasi dan Pemasaran. Sebenarnya inovasi juga terkait dengan pemasaran. Drucker pun mengidentifikasi pemasaran sebagai kunci keberhasilan untuk suatu bisnis manajemen dan pemasaran pada umumnya dipaham dengaan dua cabang yang berbeda dari pengetahuan administrasi bisnis
sumber :
https://mbsportal.bl.uk/taster/subjareas/busmanhist/mgmtthinkers/drucker.aspx 

2.Fungsi Manajemen
A. POAC
Merupakan konsep dasar dalam manajemen yang telah diimplemntasikan di setiap organisasi. Istilah POAC adalah dasar manajemen untuk orgnisasi manajerial ada banyak konsep dalam POAC, seperti :
·         P untuk Planning. Dimana perencanaan harus dilakukan setiap manajer sebelum meereka membuat sebuah proyek. Dimana setiap organissi mempunyai tujuan ingin mencapai suatu tujuannya.
·         O untuk Organizing . dimana pengorganisasian merupakan proses pengaturan baik itu seperti pengaturan tim kerja, pengaturan jadwal kerja, membuat daftar anggaran pengeluaran dan mengatur ulang  orang dalam tim agar tercapai tujuan perusahaan. Pengorganisasian sendiri adalah  tindakan perencanaan dan pelaksanaan struktur organisasi yang mengatur orang dan sumber daya fisik untuk melaksanakan rencana.
·         A untuk Actuating. Penggerak dimana seorang manajer mempunyai peran penting untuk mengarahkan orang kerjanya sesuai dengan tujuan organisasi. Rencana implementasi berbed dari perencanaan pengorganisasian. Karna tidak abstrak, membuat urutannya pun terencana untuk menjadi undang-uundang di organisasi.
·         C untuk Controling. Dimana pengontrolan penting untuk menjaga pekerjaan diorganisasi. Semua fungsi pada POAC tidak akan bekerja dengan benar tanpa adanay pengontorlan . fungsi yang akan berlanjut pada organisasi keja dan pemeliharaan bekerja agar mencapai tujuan organisasi.
 sumber :
           B. POLC
Untuk melengkapi posisi untuk seorang manajer harus mempunyai rencana, mengaur rencana tersebut, memimpin orang untuk menju rencana dan kemudian mngevaluasi hasil kerja rencana.
1. Perencanaan merupakan tahap pertama dari fungsi majerial, dimana bila kita ingin melakukan sesuatu pasti membutuhkan sebuah perencanaan. Perencaanitu sendiri merupakan langkah dengan tujuan yang berkelanjutan. Entah untuk organisasi, divisi, atau pribadi. Perencanaan ini memerlukan pemikiran yang matang.
2. Pengorganisasian, Langkah kedua. Pada langkah ini dibutuhkan sebuah keputusan bagaimana rencana akan dijalankan sesuai atau tidak. Seperti penetapan karyawan. Hal apa saja yang dikerjakan masing-masingnya, peraturan dan wewenang kerjanya juga.
3. Memimpin, Langkah ketiga, memimpin mempunyai tanggung jawab yang besar. Jika ang memmpin salah, maka pengikut pun ikut salah. Tidak mudah menjadi seorang pemimpin. Namun dalam langkah ini diperlukan pemimpin yang mempunyai tingkat interpersonal yang melibatkan komunikasi yang lebih tinggi. Sehingga dengan sukarela karyawan akan mengikuti seorang pemimpin yang menginspirasi dan dapat dipercaya.
4. Mengendalikan, Langkah keempat. Setelah rencana , mengatur rncana dan memimpin rencana tersebut dilakuka maka manajer perlu mengevaluasi hasil kerja dengan tujuan awal apa itu sesuai. Jika tidak sesuai perlu ada tindakan korektif hingga tercapai tujuan sesuai rencana.
sumber :
 
3.Proses manajemen Henry Fayol/Fayolism
Management of Henry Fayol
      a.Planning
Suatu perencanaan untuk menyusun rencana yang diperlukan seperti parisipasi aktif, waktu, impian, entansi, perencanaan pun harus terkoordinasi dan saling terhubung. Perlu ada pertimbangan antara sumber daya yang tersedia dengan fleksibelitas yang menjamin.
      b.Organizing
Organisasi yang baik memerlukan cukup modal, staff dan bahan baku sehingga berjalan dengan lancar. Memilki struktur organisasi pun penting karena ketika tugas meningkat organisasi akan memperluas posisi staff sesuai dengan tugasnya.
      c.Commanding
Manajer yang sukses memeiliki integritas, berkomunikasi dengan jelas dan dasar keputusan di periksa secara rutin, mereka pun mampu memotivasi dan mendorong karyawan untuk mengambil keputusan.
      d.Coordination
Dalam sebuah organisasi dibutuhkan sebuah koordinasi karena bertujuan untuk memotivasi dan mendisiplin dalam hal kelompok. Hal ini sanagta memerlukan komunikasi dan sikap leadership.
      e.Controlling
Proses pengecekan dalam suatu manajemen. Dengan mengecek proses controlling, rencana dapat diketahui berjalan sesuai rencana atau tidak.
sumber :
http://www.toolshero.com/management/five-functions-of-management 

4.Manajemen Role dari Mintz Berg
Menurut Mintz, Manajer pasti akan melakukan peran yang berbeda setiap hari nya sesuai dengan kebutuhan dari manajemennya. Seperti mempin tim, memimpin dapat menemukan percaya diri, menyelesaikan konflik, negosisasi kontrak baru, mewakili departemen pada pertemuan dewan, atau menyetujui permintaan untuk suatu sistem baru pada computer. Untuk meningkatkan keterampilannya Mintz Berg pun menulis sepuluh peran manajemen pada bukunya “Mintzberg on Management :Inside our Strange World of Organizations pada tahun 1990, yaitu : Figurehead, Leader, Liaison, Monitor, Disseminator,  Spokesperson, Entrepreneur, Disturbance Handler, Resource Allocator, Negotiator.
sumber :
https://www.mindtools.com/pages/article/management-roles.htm 

5.Teori Organisasi Klasik
  a.Henry Fayol
Organising is as much about lines of responsibility and authority as it is about communication
flow and the use of resources.
organisasi adalah banyaknya garis tanggung jawab dan pemilik mengalirnya komunikasi dan penggunaan sumber daya
sumber :
  b.Max Weber
Weber believed this informal organization of supervisors and employees inhibited the potential success of a company because power was misplaced. He felt that employees were loyal to their bosses and not to the organization.
Weber percaya  organisasi informal ini pengawas dan pekerja menghambat potensi kesuksesan sebuah perusahaan karena kekuatan adalah salah. Dia merasa pekerja-pekerja itu setia kepada bosnya dan tidak organisasi.
sumber :
  c.Marry Parker Follett
She recognized the holistic nature of community and advanced the idea of "reciprocal relationships" in understanding the dynamic aspects of the individual in relationship to others. Follett advocated the principle of what she termed "integration," or noncoercive power-sharing based on the use of her concept of "power with" rather than "power over."
Dia mengakui sifat holistik masyarakat dan kemajuan gagasan "hubungan timbal balik" dalam memahami aspek dinamik dari individu dalam hubungan dengan orang lain. Follett menganjurkan prinsip apa yang dia disebut "integrasi," atau non koersif pembagian kekuasaan berdasarkan penggunaan konsep nya "kekuasaan dengan" dari pada "kekuasaan atas."
sumber :
 
6.Teori Machiavelli
Dalam artikel “maciavelli & the art of management”, Machiavelli menuliskan bahwa sangat mudah untuk mengabaikan pendekataan machvellian untuk menjalankna organisasi didunia sekarang. Karena lebih lembut, berbasis tim manajemen, tetapi beberapa ahli seperti James O’toole, Aspen Institute menemukan beberapa kelebihan dalam strategi yang dituliskan oleh NicColo Machiavelli sendiri. Tidak membuat kesalahan bukan berarti O’toole seorang pengagum, jelas orang percaya bahwa para pemimpin dapat mencapai tuuan mereka menjadi sulit. Machiavelli termotivasi dalam filsafat oleh tujuan yang sama. Memiliki kepribadian untuk kebaikan rakyat melalui stailitas dalam pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk machiavellli dan O’toole mengembangkan ide-ide mereka kedalam organisasi yang modern mengapa Machiavelli merekomnedasikan seorang utnuk menjadi CEO yang siap dan menjadi kejam dan licik ? Karena seorang yang ingin membuat sebuah profesi kebaikan dalam segala sesuatu harus selalu siap menghadapi duka. Oleh karena itu sangatlah oenting untuk seorang penguasa yang berkeinginan untuk mempertahankan dirinya dan belajar bagaimana sikap yang tidak baik dan menggunakan pengetahuan.  Sedangkan menurut O’toole ikebutuhan sasusu yang denga kata lain semuanya tergantung pada gaya manajemen yang berubah seiring berubahnya situasi. Maciavelli pun harus menemukan apakah argument-argumen ada yang salah atau tidak demi kebijaksanaan dalam orgaisasi.
“keberuntungan berpihak pada orang yang pemberani dengan melihat orang yang siap mengambil resiko, bijaksana dan bersedia untuk mengambil jalan pertempuran untuk siapa saja yang ingin berjuang”. -Machiavelli
sumber :
7.Teori Maozedong
Mao adalah seorang penulis sepanjang hidupnya. Tulisannya sebagai gudang ideology berkembang setelah ia mencapai kekuasaan pada partau tahun 1935. Dalam periode Yan’an (1937-1947). Mao mempunyai waktu dan kesempatan untuk belaajr tulisan-tulisan untuk beradaptasi dengan keadaan cina pada saat itu. Salah satu pilar kompleks ideologis yang mendukung banyak dari rakyat cina yang didasarkan pada tulisan-tulisan resmi mao. Banyak dari mereka yang telah dipilih untuk aladan politik dan mungkin telah diubah untuk mbuat mereka cocok ada situasi itu, akibatnya dari waktu ke waktu mao mengira tealh ada berbagai versi dan rasi bintang tergantung pada prioritasnya.  Maoism adalah ideology yang disahkan pada tahun 1945. Ketika konstitusi partai baru direkrut pembukaan dokumen dinyatakan bahwa pihak yang berfugsi dibawah kepemimpinan mao Zedong dalam lapiran pada revisi konstitusi parta publikasi menggunakan pemikiran mao sebagai bahan dasar dan mengajari untuk menyebarkan ke masyarakat. Untuk mengambil keputudan mao menerbitkan suatu karya denga tiga jilid mencakup sejarah gerakan komunis cina untuk akhir perang melawan jepag tahun 1945. Buku ini muncul pada tahun 1951-1953. Dalam proses mao terkenal telah menyimpulkan kata-kata dari teks yang telahg diubah bagian yang dihapus  atau diubah dan penambahan atau diselipkan shingga sangat sulit membedakan dari versi asli, dan yang keempat mencakup periode 1945-1949. Diterbitkan pada tahun 1960 sebagai pemuja kepribadian. Konflik politik menjadi lebih sering dan akut. Jelas merasa untuk tulisan yang lebih baru pada awal revolusi kebudayaan. Pada tahun 1969 dmulainya pekerjaan yang diperlukan untuk kompilasi volume V.
sumber :

8.Teori Federick A.Taylor
Teori ini berkembang Karena banyaknya ide-ide manajemen formal yang muncul pada tahun 1700-an dan terus berkembang. Teori ini berkembang karena Frederick Winslow Taylor. Dia dan rekan-rekannya yang memulai menggerakan manajemen ilmiah, mempelajari proses kerjanya, mempelajari bagaimana pekerjaan dilakukan dan meihat bagaimana produktifitas pekerja. Taylor pun mempunyai filsafat yang berfokus pada keyakinan bahwa membuat orang bekerja sekeras yang mereka bisa tidak seefisien mengoptimalkan cara pekerjaan yang dilakukannya. Pada tahun 1909 taylor menerbitkan “The principles of scientific management” yang membahas bagaimana membahasa bagaimana mengoptimalkan dan menyederhanakan pekerjaan agar produktifitas meningkat, karena ada campur tangan dari seorang pekerja dan seorang manajer yang saling bekerja samaa yang tidak seperti biasanya. Taylor pun percaya uang dapat memotivasi para pekerja, sehingga ia mempunyai ide untuk mempromosikan “barang siapa yang bekerja keras untu tiap hari nya akan mendapat upah yang sepadan dengan jerih payahnya” dengan kata lain seorang pekerja yang tidak bekerja semaksimal mungkin tidak akan mendapat upah dengan yan sangat produktif, dalam salah satu studinya taylor menyimpulkan orang-orang tertentu dapat bekerja lebih efisien daripada yang lain. Orang ini adalah orang-orang yang biasanya dicari para manajer. Oleh karena itu memilih orang yang tepat untuk suatu pekerjaan merupakan bagian yang sangat penting dari efisiensi kerja. Taylor mempunyai beberapa prinsip seperti, menggunakan metode ilmiah untuk mempelajari pekerjaan dan menentukan cara yang paling efisien untuk elakukan pekerjaan tertentu, menetapkan pekerjaan mereka berdasarkan kemampuan dan motivasi, melatih mereka untuk bekerja dengan kinerja pekerja, pengawasan maksimal dan memberikan dan memberikan arahan untuk memastikan bagaimaha cara kerja nya, mengalokasi pekerjaan antara manajer dan pekerja sehingga manajer mengahbiskan waktu perencanaan dan pelatihan yang menguji para pekerja agar melakukan tugas mereka secara efisien.
sumber :

 

Jumat, 12 Februari 2016

Kreativitas

Kali ini saya akan membuat sebuah metode dalam belajar berbahasa Inggris khususnya untuk speaking. Disini saya sebut metode tersebut dengan TONGUE TWISTER. Tongue twister adalah sebuah metode dimana kita menyebutkan kata kata dalam bahasa Inggris secara berulang dan terus menerus agar lidah, pipi dan pengucapan kita sesuai dengan pronunciationnya. Sebelum memulai latihan Tongue Twister terlebih dahulu kita harus belajar yang namanya pronunciation atau cara pengucapan tiap huruf didalam bahasa Inggris. Kita harus tau aksen mana yang akan kita ambil, apakah aksen Inggris British, American, Australian, Singapore dan sebagainya. Disini saya menggunakan aksen British karena relatif mudah untuk dipelajari. Maka dari itu kita harus menyiapkan kamus sakti untuk aksen Inggris British yaitu kamus OXFORD.
Untuk kamus Oxford bisa kita dapatkan ditoko buku terdekat. Untuk kamus oxford ukuran kecil harganya sekitar 100k sedangkan yang besar lebih mahal, saran saya beli kamus oxford yang biasa saja, dipasar dijual dengan harga sekitar 15k hehe.
This is it the twister for your tongue!
Pertama yang kita cari adalah cara pengucapannya atau pronunciationnya di kamus kemudian kita coba baca secara perlahan. Ulangi terus sampai kita bisa membacanya dengan cepat. Untuk hasil yang maksimal kita baca 10 kali setiap bangun pagi karena saat pagi itu laah waktu yang paling tepat untuk meregangkan otot otot sekitar rahang lidah dan mulut anda hahaha. Ulangi terus setiap hurufnya sampai kalian bisa dengan lancar, cepat dan tepat dalam menyebutkan, insyaallah hasilnya tidak mengecewakan sudah saya coba sendiri, kalian akan teraneh sendiri dengan aksen yang akan kalian ucapkan seperti bule pakle aslinya. Semoga bermanfaat!

Budaya Organisasi

Budaya Organisasi

A. Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Fungsi Budaya Organisasi:
a.  Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b.  Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
 
B. Tipologi Budaya Organisasi
Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.
Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif
A. Organisasi Koersif, adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
B. Organisasi Utilitarian, adalah organisasi di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
C. Organisasi Normatif, adalah organisasi di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.
 
C. Kreatifitas individu dan team proses inovasi
Inisiatif individual adalah seberapa jauh inisiatif seseorang dikehendaki dalam perusahaan. Hal ini meliputi tanggung jawab, kebebasan dan independensi dari masing-masing anggota organisasi, dalam artian seberapa besar seseorang diberi wewenang dalam melaksanakan tugasnya, seberapa berat tanggung jawab yang harus dipikul sesuai dengan kewenangannya dan seberapa luas kebebasan mengambil keputusan.
Toleransi terhadap risiko, menggambarkan seberapa jauh sumber daya manusia didorong untuk lebih agresif, inovatif dan mau menghadapi risiko dalam pekerjaannya. Pengarahan, hal ini berkenaan dengan kejelasan sebuah organisasi dalam menentukan objek dan harapan terhadap sumber daya manusia terhadap hasil kerjanya. Harapan tersebut dapat dituangkan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan waktu.
Integrasi adalah seberapa jauh keterkaitan dan kerja sama yang ditekankan dalam melaksanakan tugas dari masing-masing unit di dalam suatu organisasi dengan koordinasi yang baik. Dukungan manajemen, dalam hal ini seberapa jauh para manajer memberikan komunikasi yang jelas, bantuan, dan dukungan terhadap bawahannya dalam melaksanakan tugasnya.
Pengawasan, meliputi peraturan-peraturan dan supervisi langsung yang digunakan untuk melihat secara keseluruhan dari perilaku karyawan. Identitas, menggambarkan pemahaman anggota organisasi yang loyal kepada organisasi secara penuh dan seberapa jauh loyalitas karyawan tersebut terhadap organisasi.
Sistem penghargaan pun akan dilihat dalam budaya organisasi, dalam arti pengalokasian “reward” (kenaikan gaji, promosi) berdasarkan kriteria hasil kerja karyawan yang telah ditentukan. Toleransi terhadap konflik, menggambarkan sejauhmana usaha untuk mendorong karyawan agar bersikap kritis terhadap konflik yang terjadi. Karakteristik yang terakhir adalah pola komunikasi, yang terbatas pada hierarki formal dari setiap perusahaan.
Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas  merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru,  sedangkan  inovasi adalah  melakukan  sesuatu yang baru. Hubungan  keduanya  jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan  kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi  strategi,  taktik, dan eksekusi. Dalam  pitching  konsultansi atau agency, sering terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang  disodorkan agency bagus, tetapi strategi itu tak  berdampak pada perusahaan  karena  mandek di  tingkat  eksekusi.  Mengapa? Sebab, strategi bisa ditentukan oleh seseorang, tetapi  eksekusinya  harus  melibatkan  banyak orang, mulai  dari  atasan  hingga bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan antarkaryawan, beda persepsi hingga ke sikap penentangan.
Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi  secara konsisten  tanpa  dukungan karyawan yang bisa  memenuhi  tuntutan persaingan. Hasil pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan  inovator sangat memperhatikan masalah  pelatihan  karyawan, pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas inovasi.  Benih-benih inovasi akan tumbuh baik  pada  perusahaan-perusahaan  yang selalu menstimulasi karyawan, dan  mendorong  ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem reward, dan komunikasi,  perusahaan terus berusaha untuk  mendemokratisasikan inovasi.
 
Referensi:
https://sauqigobel.wordpress.com/2015/11/22/tou-2budayakeraktivitas-dan-inovasi/

Perubahan dan Perkembangan Organisasi

 Definisi Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Terdapat bermacam – macam definisi dari perkembangan dan perubahan organisasi menurut para ahli. Namun sebelum membahas definisi perkembangan dan perubahan organisasi, ada baiknya kita mengetahui arti dari perkembangan, perubahan dan organisasi itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perkembangan adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata berkembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek yang berarti abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret. Secara singkat, perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
Menurut Neni  Nurmayanti  Husanah, Perubahan  merupakan  sesuatu  yang  unik  karena  perubahan – perubahan yang terjadi  dalam  berbagai  kehidupan  itu  berbeda – beda  dan  tidak  bisa disamakan, walaupun  memmiliki  beberapa  persamaan  dalam  prosesnya. Sedangkan menurut Brian  Clegg, Perubahan  merupakan  suatu  kekuatan  yang  sangat  hebat,  yang  dapat memotivasi. Lain lagi dengan A.B  Susanto, menurutnya Perubahan  adalah  keniscayaan  yang  menyertai  kehidupan,  dapat  terjadi dimana saja,  kapan  saja,  dan  menimpa  siapa saja.
Dikutip dari Wikipedia, Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Sedangkan menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yangbekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Perkembangan dan Perubahan Organisasi adalah suatu proses membesar atau meluasnya sebuah organisasi ke arah yang lebih baik.
Faktor – Faktor Penyebab Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Faktor – faktor penyebab perubahan organisasi terdiri dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
A. Faktor Internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor Internal terdiri dari :
  • Perubahan kebijakan lingkungan.
  • Perubahan struktur organisasi.
  • Volume kegiatan bertambah banyak.
  • Sikap dan perilaku para anggota organisasi.
B. Faktor Ekstern adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor eksternal diantaranya terdiri dari :
  • Sumber daya alam.
  • Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi..
  • Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial.
Dari faktor-faktor diatas sangatlah besar kemungkinan suatu organisasi dapat berubah, entah kearah yang lebih positif maupun sebaliknya.
Proses Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Meskipun banyak sekali konsep – konsep mengenai pengembangan organisasi sekarang ini, yang mungkin akan saling tumpang tindih, barangkali definisi yang dikemukakan oleh Cummings (1996) akan membantu kita untuk dapat lebih memahami konsep pengembangan organisasi.
Menurut Cummings (1989), pengembangan organisasi adalah suatu aplikasi konsep atau teori dengan menggunakan suatu sistem di mana konsep-konsep ilmu pengetahuan digunakan untuk mengembangkan organisasi secara terencana dan dengan menggunakan semua strategi yang dimiliki organisasi untuk meningkatkan efektivitas kinerja organisasi. Selanjutnya, Cummings (1989) juga menyatakan bahwa konsep (ilmu pengetahuan) di dalam pengembangan organisasi itu pada dasarnya merupakan faktor-faktor yang membedakan pengembangan organisasi dengan pendekatan lain dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja organisasi.
Sementara itu Tyagi (2000) mengajukan pendapatnya, bahwa pengembangan organisasi sebagai suatu usaha yang terencana, sistematis, terorganisasikan, dan lebih bersifat kolaboratif antara prinsip pengetahuan tentang perilaku dan teori organisasi dipadukan dan diaplikasikan (integreated and aplicated) guna meningkatkan kualitas kehidupan organisasi yang tercermin pada peningkatan kesehatan dan vitalitas organisasi. Pendapat Tyagi ini hampir sama dengan pendapat pakar organisasi yang lebih dulu disebutkan, hanya Tyagi lebih memfokuskan pada hasil (outcome) dari OD, yaitu intensitas komunikasi internal organisasi yang meningkat, kompetensi dan harga diri anggota kelompok yang semakin baik, dan adanya pengakuan dari masyarakat bahwa organisasi tersebut telah semakin baik dalam kinerjanya.
Yang dimaksud dengan proses perubahan suatu organisasi adalah tata cara untuk mencapai perubahan organisasi yang lebih baik dan lebih berkembang. Langkah tersebut terdiri dari :
-. Mengadakan Pengkajian : Dengan kita mengkaji ulang suatu sistem, kita dapat mengetahui apakah suatu organisasi tersbut dapat berjalan dengan baik atau tidak dengan memakai sistem yang lama. Jika tidak ada perubahan dalam organisasi tersebut kita dapat membuat suatu sistem yang lebih baik lagi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
-. Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
-. Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
-. Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
-. Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
Tujuan Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Tujuan dari perubahan dan pengembangan organisasi ini adalah untuk meningkatkan suatu kehendak yang kita inginkan untuk mencapai sebuah tujuan yang jelas.
Macam-macam tujuan perubahan dan perkembangan organisasi, yaitu :
  • Untuk mempererat organisasi satu dengan organisasi yang lainnya.
  • Untuk meningkatkan mutu dari organisasi tersebut/organisasi yang telah dibuat.
  • Untuk meningkatkan peranan organisasi di masyarakat luas.
  • Untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.
  • Untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang telah dibuat.
 Dampak Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Dampak perubahan dan pengembangan dalam organisasi dapat menjadi dampak yang positif jika tujuan dari suatu organisai dapat tercapai. Dampak terbagi menjadi dua, yaitu:
-. Dampak Positif
Dampak yang memberi rasa nyaman kepada masyarakat karena telah mempercayai organisasi yang telah diikuti.
-. Dampak Negatif
Dampak negatif dari organisasi adalah dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, dan berakibat keruntuhan dari organisasi tersebut yang pada akhirnya proses perkembangan organisasi tersebut menjadi gagal total.
Sumber: