Kali ini saya akan membuat sebuah metode dalam belajar berbahasa Inggris khususnya untuk speaking. Disini saya sebut metode tersebut dengan TONGUE TWISTER. Tongue twister adalah sebuah metode dimana kita menyebutkan kata kata dalam bahasa Inggris secara berulang dan terus menerus agar lidah, pipi dan pengucapan kita sesuai dengan pronunciationnya. Sebelum memulai latihan Tongue Twister terlebih dahulu kita harus belajar yang namanya pronunciation atau cara pengucapan tiap huruf didalam bahasa Inggris. Kita harus tau aksen mana yang akan kita ambil, apakah aksen Inggris British, American, Australian, Singapore dan sebagainya. Disini saya menggunakan aksen British karena relatif mudah untuk dipelajari. Maka dari itu kita harus menyiapkan kamus sakti untuk aksen Inggris British yaitu kamus OXFORD.
Untuk kamus Oxford bisa kita dapatkan ditoko buku terdekat. Untuk kamus oxford ukuran kecil harganya sekitar 100k sedangkan yang besar lebih mahal, saran saya beli kamus oxford yang biasa saja, dipasar dijual dengan harga sekitar 15k hehe.
This is it the twister for your tongue!
Pertama yang kita cari adalah cara pengucapannya atau pronunciationnya di kamus kemudian kita coba baca secara perlahan. Ulangi terus sampai kita bisa membacanya dengan cepat. Untuk hasil yang maksimal kita baca 10 kali setiap bangun pagi karena saat pagi itu laah waktu yang paling tepat untuk meregangkan otot otot sekitar rahang lidah dan mulut anda hahaha. Ulangi terus setiap hurufnya sampai kalian bisa dengan lancar, cepat dan tepat dalam menyebutkan, insyaallah hasilnya tidak mengecewakan sudah saya coba sendiri, kalian akan teraneh sendiri dengan aksen yang akan kalian ucapkan seperti bule pakle aslinya. Semoga bermanfaat!
Jumat, 12 Februari 2016
Budaya Organisasi
Budaya Organisasi
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan
budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang
bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa.
Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara
berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya
mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan
yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan
bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat
pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas
organisasi secara keseluruhan.
Fungsi Budaya Organisasi:
a. Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan
organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk
dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
B. Tipologi Budaya Organisasi
Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa
berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan
Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya
organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi
dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe
organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan
jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.
Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif
A. Organisasi Koersif, adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
B. Organisasi Utilitarian, adalah organisasi di mana para anggota
diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan
standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota
organisasi
C. Organisasi Normatif, adalah organisasi di mana para anggota
organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena
menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.
C. Kreatifitas individu dan team proses inovasi
Inisiatif individual adalah seberapa jauh inisiatif seseorang
dikehendaki dalam perusahaan. Hal ini meliputi tanggung jawab, kebebasan
dan independensi dari masing-masing anggota organisasi, dalam artian
seberapa besar seseorang diberi wewenang dalam melaksanakan tugasnya,
seberapa berat tanggung jawab yang harus dipikul sesuai dengan
kewenangannya dan seberapa luas kebebasan mengambil keputusan.
Toleransi terhadap risiko, menggambarkan seberapa jauh sumber daya
manusia didorong untuk lebih agresif, inovatif dan mau menghadapi risiko
dalam pekerjaannya. Pengarahan, hal ini berkenaan dengan kejelasan
sebuah organisasi dalam menentukan objek dan harapan terhadap sumber
daya manusia terhadap hasil kerjanya. Harapan tersebut dapat dituangkan
dalam bentuk kuantitas, kualitas dan waktu.
Integrasi adalah seberapa jauh keterkaitan dan kerja sama yang
ditekankan dalam melaksanakan tugas dari masing-masing unit di dalam
suatu organisasi dengan koordinasi yang baik. Dukungan manajemen, dalam
hal ini seberapa jauh para manajer memberikan komunikasi yang jelas,
bantuan, dan dukungan terhadap bawahannya dalam melaksanakan tugasnya.
Pengawasan, meliputi peraturan-peraturan dan supervisi langsung
yang digunakan untuk melihat secara keseluruhan dari perilaku karyawan.
Identitas, menggambarkan pemahaman anggota organisasi yang loyal kepada
organisasi secara penuh dan seberapa jauh loyalitas karyawan tersebut
terhadap organisasi.
Sistem penghargaan pun akan dilihat dalam budaya organisasi, dalam
arti pengalokasian “reward” (kenaikan gaji, promosi) berdasarkan
kriteria hasil kerja karyawan yang telah ditentukan. Toleransi terhadap
konflik, menggambarkan sejauhmana usaha untuk mendorong karyawan agar
bersikap kritis terhadap konflik yang terjadi. Karakteristik yang
terakhir adalah pola komunikasi, yang terbatas pada hierarki formal dari
setiap perusahaan.
Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas merupakan
pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah
melakukan sesuatu yang baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi
merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan kata lain,
kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah
variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan
yang meliputi strategi, taktik, dan eksekusi. Dalam pitching
konsultansi atau agency, sering terdengar keluhan bahwa secara
konseptual apa yang disodorkan agency bagus, tetapi strategi itu tak
berdampak pada perusahaan karena mandek di tingkat eksekusi.
Mengapa? Sebab, strategi bisa ditentukan oleh seseorang, tetapi
eksekusinya harus melibatkan banyak orang, mulai dari atasan
hingga bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan antarkaryawan, beda
persepsi hingga ke sikap penentangan.
Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi secara
konsisten tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan
persaingan. Hasil pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan
inovator sangat memperhatikan masalah pelatihan karyawan,
pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas
inovasi. Benih-benih inovasi akan tumbuh baik pada
perusahaan-perusahaan yang selalu menstimulasi karyawan, dan
mendorong ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem
reward, dan komunikasi, perusahaan terus berusaha untuk
mendemokratisasikan inovasi.
Referensi:
https://sauqigobel.wordpress.com/2015/11/22/tou-2budayakeraktivitas-dan-inovasi/
Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Definisi Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Terdapat
bermacam – macam definisi dari perkembangan dan perubahan organisasi menurut
para ahli. Namun sebelum membahas definisi perkembangan dan perubahan
organisasi, ada baiknya kita mengetahui arti dari perkembangan, perubahan dan
organisasi itu sendiri.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, perkembangan adalah perihal berkembang.
Selanjutnya, kata berkembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti
mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi
bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya.
Dengan demikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek yang berarti
abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang
bersifat konkret. Secara singkat, perkembangan adalah proses atau tahapan
pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
Menurut
Neni Nurmayanti Husanah, Perubahan merupakan
sesuatu yang unik karena perubahan – perubahan yang
terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda –
beda dan tidak bisa disamakan, walaupun memmiliki
beberapa persamaan dalam prosesnya. Sedangkan menurut
Brian Clegg, Perubahan merupakan suatu kekuatan
yang sangat hebat, yang dapat memotivasi. Lain lagi
dengan A.B Susanto, menurutnya Perubahan adalah
keniscayaan yang menyertai kehidupan, dapat
terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa
siapa saja.
Dikutip dari
Wikipedia, Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk
tujuan bersama. Sedangkan menurut para ahli terdapat beberapa pengertian
organisasi sebagai berikut:
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yangbekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Perkembangan dan Perubahan
Organisasi adalah suatu proses membesar atau meluasnya sebuah organisasi ke
arah yang lebih baik.
Faktor –
Faktor Penyebab Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Faktor – faktor
penyebab perubahan organisasi terdiri dari dua faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.
A. Faktor
Internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana
faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor
Internal terdiri dari :
- Perubahan kebijakan lingkungan.
- Perubahan struktur organisasi.
- Volume kegiatan bertambah banyak.
- Sikap dan perilaku para anggota organisasi.
B. Faktor
Ekstern adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat
mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor eksternal diantaranya
terdiri dari :
- Sumber daya alam.
- Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi..
- Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial.
Dari
faktor-faktor diatas sangatlah besar kemungkinan suatu organisasi dapat
berubah, entah kearah yang lebih positif maupun sebaliknya.
Proses
Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Meskipun
banyak sekali konsep – konsep mengenai pengembangan organisasi sekarang ini,
yang mungkin akan saling tumpang tindih, barangkali definisi yang dikemukakan
oleh Cummings (1996) akan membantu kita untuk dapat lebih memahami konsep
pengembangan organisasi.
Menurut
Cummings (1989), pengembangan organisasi adalah suatu aplikasi konsep atau
teori dengan menggunakan suatu sistem di mana konsep-konsep ilmu pengetahuan
digunakan untuk mengembangkan organisasi secara terencana dan dengan
menggunakan semua strategi yang dimiliki organisasi untuk meningkatkan
efektivitas kinerja organisasi. Selanjutnya, Cummings (1989) juga menyatakan
bahwa konsep (ilmu pengetahuan) di dalam pengembangan organisasi itu pada
dasarnya merupakan faktor-faktor yang membedakan pengembangan organisasi dengan
pendekatan lain dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja organisasi.
Sementara
itu Tyagi (2000) mengajukan pendapatnya, bahwa pengembangan organisasi sebagai
suatu usaha yang terencana, sistematis, terorganisasikan, dan lebih bersifat
kolaboratif antara prinsip pengetahuan tentang perilaku dan teori organisasi
dipadukan dan diaplikasikan (integreated and aplicated) guna meningkatkan
kualitas kehidupan organisasi yang tercermin pada peningkatan kesehatan dan
vitalitas organisasi. Pendapat Tyagi ini hampir sama dengan pendapat pakar
organisasi yang lebih dulu disebutkan, hanya Tyagi lebih memfokuskan pada hasil
(outcome) dari OD, yaitu intensitas komunikasi internal organisasi yang
meningkat, kompetensi dan harga diri anggota kelompok yang semakin baik, dan
adanya pengakuan dari masyarakat bahwa organisasi tersebut telah semakin baik
dalam kinerjanya.
Yang
dimaksud dengan proses perubahan suatu organisasi adalah tata cara untuk
mencapai perubahan organisasi yang lebih baik dan lebih berkembang. Langkah
tersebut terdiri dari :
-.
Mengadakan Pengkajian : Dengan
kita mengkaji ulang suatu sistem, kita dapat mengetahui apakah suatu organisasi
tersbut dapat berjalan dengan baik atau tidak dengan memakai sistem yang lama.
Jika tidak ada perubahan dalam organisasi tersebut kita dapat membuat suatu
sistem yang lebih baik lagi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu
mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum,
sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap
organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat
negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan
dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat
memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk
kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
-.
Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi
dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan
dapat dipecahkan dengan tepat.
-.
Menetapkan Perubahan : Sebelum
langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih
dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta
pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
-.
Menentukan Strategi : Apabila
pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka
pemimpin organisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
-. Melakukan
Evaluasi : Untuk
mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu
dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti
berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
Tujuan
Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Tujuan dari
perubahan dan pengembangan organisasi ini adalah untuk meningkatkan suatu
kehendak yang kita inginkan untuk mencapai sebuah tujuan yang jelas.
Macam-macam
tujuan perubahan dan perkembangan organisasi, yaitu :
- Untuk mempererat organisasi satu dengan organisasi yang lainnya.
- Untuk meningkatkan mutu dari organisasi tersebut/organisasi yang telah dibuat.
- Untuk meningkatkan peranan organisasi di masyarakat luas.
- Untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.
- Untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang telah dibuat.
Dampak Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Dampak
perubahan dan pengembangan dalam organisasi dapat menjadi dampak yang positif
jika tujuan dari suatu organisai dapat tercapai. Dampak terbagi menjadi dua,
yaitu:
-. Dampak
Positif
Dampak yang
memberi rasa nyaman kepada masyarakat karena telah mempercayai organisasi yang
telah diikuti.
-. Dampak
Negatif
Dampak
negatif dari organisasi adalah dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, dan
berakibat keruntuhan dari organisasi tersebut yang pada akhirnya proses
perkembangan organisasi tersebut menjadi gagal total.
Sumber:
Langganan:
Postingan (Atom)